WELCOME

Get Gifs at CodemySpace.com

Blogspot

Selamat Datang di blog Laila Harapan..,,semoga dapat memberikan manfaat kepada anda...

Kamis, 03 Maret 2011

curhat

JEJAK PAHLAWAN PMII
Dengan menteskan air mata,ku tuliskan perjalanan hidup kakakku sang pejuang PMII,Almh.Sriwahyuningsih S.Pd.
23 maret 1986 adalah hari dimana ia dilahirkan..,,dibesarkan dalam keluarga yang sederhana di sebelah timur kota Tuban,dalam keluarga dan lingkungan sekitar ia dikenal ramah dan pandai bersosialisasi dengan semua orang,sehingga hampir semua orang di daerah ini mengenalnya...
Pendidikan pertama Almarhumah adalah di RA AL-Hidayah Leranwetan kemudian lanjut di MI AL-Hidayah dan MTs Al-hidayah sebuah yayasan yang terletak tak jauh dari rumah yang banyak memberikan ilmu2 agama kepada siswa siswinya,oleh karena itu Almarhumah melanjutkan sekolah di MAN TUBAN kemudian kuliah di UNDAR JOMBANG sebuah perjalanan pendidikan yang berformalitas agama. Ketika di Al-Hidayah Almarhumah aktif dalam setiap kegiatan dan tak dipungkiri dia pun menjadi leader diantara teman2nya.ketika lomba gerak jalan Almarhumah diposisi ketua,ketika kemah besar AL-marhumah diposisi Pimpinan Regu,bahkan dipercaya sebagai Master of ceremony ketika upacara/apel.banyak prestasi yang telah ia torehkan di Al-Hidayah. Kemudian Almarhumah meneruskan pendidikan di MAN TUBAN,walau ia tak setenar ketika di Al-Hidayah tapi Al-marhumah masih menjadi orang dibelakang panggung yang aktif dalam ke organisasian intra sekolah yakni OSIS. Ketika dulu Al-marhumah bercerita kepadaku di SMA ia selalu aktif mengikuti ‘Marcing band gema samudra pasai’ MAN TUBAN,dan semua hasil belajarnya di Drumband selalu ia praktekan dirumah diajarkan padaku, prestasinya tak cukup membanggakan tapi pengalamanya patut diacungi jempol,Almarhumah memang tumbuh menjadi wanita yang mandiri jarang sekali aku mendengar ia mengeluh.segala sesuatu ia lakukan sendiri dan ia tanggung sendiri resikonya meski kadang Ayah sering memarahinya karena keinginan kerasnya mengikuti setiap kegiatan.
-->
Setelah di MAN TUBAN Al-marhumah lanjut di UNDAR Jombang,Ketika pertama Ayah mengantarkanya daftar ulang, ayah dan kakak sempat kecelakaan di daerah ploso,Al-Hamdulillah tidak sebegitu parah..,,dan di hari pertama ia harus mulai hidup di Asrama putri mbak ika lah orang pertama yang ia kenal,ku lihat wajah sedih dan tetesan air mata Almarhumah sewaktu aku dan ayah hendak balik pulang tanpa dirinya,beberapa tahun kemudian semuanya terlewati dengan baik baik saja Almarhumah memulai menjadi aktivis PMII di komisariat UNDAR, sehingga ia pun dikenal oleh banyak orang,bisa dikatakan jaringanya sampai kemana-mana termasuk urusan Asmara iapun sering bercerita padaku,ketika di UNDAR orang pertama yang ia cintai adalah Qoyyim putra madura yang merupakan senior dari Almarhumah,tak berlangsung lama ia pun putus kemudian ia menjalin hubungan dengan ka’yasin seorang pujangga yang banyak memberikan Almarhumah hadiah puisi, tak berlangsung lama juga Almarhumah kemudian menemukan cinta terakhirnya di UNDAR yakni mas Alif Arek malang yang umurnya masih dibawah Almarhumah..,meski demikian Almarhumah merasakan kenyamanan menjalin hubungan dengan mas Alif,,Almarhumah selalu bercerita bahwa ia sudah mendapat restu dari ibu dan neneknya mas Alif,Almarhumah sangat menaruh harapan besar kepada mas Alif dia adalah cinta terakhirnya,namun ternyata harapan itu pudar ketika mas Alif mempunyai wanita lain di hatinya,semua masalah diselesaikan secara baik,Almarhumah memilih untuk break dari pada di duakan,,aku ingat betapa hancurnya hati Almarhumah,dalam profil HP ia tuliskan Laa Tahzan,dalam buku curhatnya pun ia tuliskan Laa Tahzan,kata pamungkas yang selalu ia ingat untuk menghibur dirinya.kini aku juga menggunakan kata itu untuk menghibur diriku ketika mengingat Almarhumah..,,
Setelah Almarhumah lulus dari UNDAR ia tidak mau berhenti belajar,,ia masih ingin melanjutkan S2 namun ekonomi berkata lain,Almarhumah harus mencari beasiswa jika ingin S2,perjuanganya di PMII UNDAR ia teruskan di PMII koordinator Jatim,ia menangani kader putri atau kordinator perempuan,tanggung jawab akan tugasnya ia pikul sampai akhir hayatnya..,di PMII Jatim sebenarnya banyak kontra yang ia hadapi,karena keluarga tidak suka ia berjuang untuk PMII yang membuatnya kesana kemari mondar mandir mengurusi organisasi,Ayah dan keluarga lebih suka Almarhumah mencari kerja yang formal yang menjamin masa depanya karena ia sudah tidak mahasiswa lagi tapi sudah jadi orang yang masanya adalah masa bekerja,semua saran dari orang sekitar ia tangkis..,,dia selalu bilang padaku PMII tidak mungkin ia lepaskan begitu saja,kalau tidak dimulai dari dirinya yang meneruskan,siapa lagi yang mau memperjuangkan..,,karena banyak temanya pun yang mundur tidak mau mengurusi PMII lagi,Akhirnya Ayah terserah apa kata Almarhumah ia masih boleh mengikuti PMII,tapi ketika ada pencalonan pamong Desa Almarhumah harus berhenti di PMII dan harus mulai terjun di dunia kerja nyata,hal tersebut tentunya membuat Almarhumah nggerundel karena ia tetap mau mengurusi PMII sampai kapanpun..,, mengingat nasehat Ayah Almarhumah menjadi instropeksi diri ia mencoba karir menjadi pengusaha kecil2an,ia dagang baju atau segala macam yang ia beli di surabaya kemudian ia jual di rumah..,,sebaliknya baju2 batik dari tuban ia jual ke teman2nya surabaya,dari hasil uang tersebut Almarhumah bisa mencukupi kebutuhanya,termasuk kebutuhanya dalam melakukan perjalanan untuk mengisi agenda di suatu daerah..,,Almarhumah adalah orang yang tahan banting,,ia rela kemana-mana untuk melaksanakan tugasnya di PMII,bahkan ia bercita cita untuk menjadi pengurus PB atau pengurus pusat PMII di jakarta, Subhanallah.. segala hidupnya ia curahkan untuk PMII, ketika di PMII ia menemukan cintanya kembali yakni kepada Almarhum Mas Hadi, Almarhumah selalu bercerita kepadaku ia sebenarnya tertarik dengan Almarhum mas Hadi walaupun mas Hadi usianya masih dibawahnya, hal tersebut yang membuat Almarhumah tidak mau dilamar oleh leki-laki lain...,karena ia menunggu mas Hadi lulus kuliah,ketika aku mulai hidup di surabaya Almarhum mas Hadi dan Almarhumah lah yang aku jadikan orang tua,karena ketika aku butuh apa2 di surabaya merekalah yang aku andalakan..,pahit rasanya ketika harus mengingat kebersamaan kami di hari2 terakhir sebelum mereka meninggalkan kita semua..,makan bertiga,bersepedah bertiga,jalan2 bertiga dan kenangan2 lainya sampai hari terakhir mereka hidup..,,betapa masih terngiang di fikiran kita semua terutama kakak2 PMII di surabaya yang merupakan rekan2 Almarhumah dan Almarhum mas Hadi.
-->
Hari kamis 7 oktober Almarhumah bersih keras untuk membelikan kain titipan temanya,walau hujan deras mengguyur Almarhumah tetap nekat berangkat ke kota Tuban untuk memenuhi titipan temanya yang nantinya mau di bawa ke surabaya jum’at sore..,keesokan harinya jum’at jam 2 Almarhumah berangkat ke surabaya sedangkan aku berangat pulang dari surabaya ke tuban,,di perjalanan berlawanan arah aku dan Almarhumah smsan,aku bilang kenapa ia harus ke surabaya disaat aku pulang ke rumah..,Almarhumah menjawab ”di surabaya masih banyak agenda yang harus diselesaikan,jadi mau tidak mau harus berangkat ke surabaya”.yah..ternyata aku tidak bisa bertemu denganya dihari terakhirnya,hari sabtu Almarhumah berusaha keras mencari kerja di tengah terik panas kota surabaya ia melamar pekerjaan di lembaga2 pendidikan di surabaya..,dilain posisi saat itu aku smsan dengan seseorang yang mau menjemput aku di bungurasih karena rencananya aku akan balik ke surabaya pada hari minggu, tak tahu kenapa aku ingat Almarhumah sehingga aku lebih memilih dijemput Almarhumah di bungurasih dari pada dijemput orang lain, kemudian sabtu siang aku pun sms Almarhumah “mbak..besuk jemput aku di bungurasih ya?”, Almarhumah membalas “Insya Allah soalnya nanti malam aku mau ngisi seminar di mojokerto”..,dalam benakku tumben2nya Almarhumah membalas Insya Allah..????,,ternyata Allah memang tidak menghendakinya..,,sabtu sore ia bersiap berangkat ke mojokerto untuk memenuhi undangan ngisi seminar di PMII mojokerto,semua temanya menyuruhnya untuk naik bis karena cuaca gerimis,,namun Almarhumah lebih milih naik sepedah motor minta diantar Almarhum mas hadi karena ia ingin langsung balik ke surabaya seusai mengisi seminar. Ditengah perjalanan mereka diguyur hujan jadi harus berteduh sebentar..,karena dikejar waktu dimana peserta seminar sudah berkumpul menanti kedatangan Almarhumah mereka berdua meneruskan perjalanan meski kondisi jalan sangat licin karena basahan air hujan,tak tahu apa yang telah terjadi disana jam 7 aku mendapat telvon dari nomer Almarhumah,terdengar suara laki2 yang lantang mengatakan bahwa yang punya nomer hp ini mengalami kecelakaan di jalan by pass mojokerto..,aku sempat tidak percaya aku kejar dengan berbagai pertanyaan2 untuk memastikan apakah memang benar kakaku yang mengalami kecelakaan itu,innalillahi wa inna ilaihi roji’un..serentak aku ucapkan ketika laki2 tersebut bilang bahwa korban sudah berada di kamar jenazah rumah sakit mojokerto,aku tak percaya ayah pun kaget ketika aku menyerahkan telvon itu pada Ayah,untuk memastikan jam 9 malam Ayah dan keluarga segera berangkat ke mojokerto..,,aku dan ibu dirumah hanya bisa berdoa berharap yang terbaik untuk kakakku..,,menunggu dan menunggu sampai keesokan harinya minggu 10-10-2010 datanglah mobil jenazah yang berhenti di depan rumahku,aku menguatkan diriku dan ibuku mencoba menyadari bahwa ini adalah kenyataan,kenyataan yang sudah digariskan oleh Allah..,tak terhitung berapa orang yang datang kerumah untuk memberikan sambutan terakhir pada Almarhumah..,terlihat teman2 PMII Almarhumah,teman2 UNDAR Jombang,teman2 Alumni MAN TUBAN dan para tetangga yang berdatangan kerumah untuk berbela sugkawa...,rasanya seperti mimpi buruk,tapi ini adalah taqdir Allah kuasa Allah yang bisa kapanpun mengambil hambanya...
Aku mulai mengingat pesan2 atau apa saja yang pernah Almarhumah sampaikan,,dulu sekitar bulan juni 2010 ketika aku dan Almarhumah nonton televisi melihat berita salah satu artis yang ingin menikah tanggal 10-10-2010, kemudian Almarhumah bilang “oiya tanggal cantik ya..pengen ah..!,,ga’ taw pngen apa, aku bilang ya nikah aja tanggal itu sambil guyonan..,,ternyata tanggal itu adalah tanggal dimana ia dan mas Hadi harus meninggalkan dunia ini,
Ketika aku membuka facebooknya aku terdiam sejenak melihat status terakhirnya ia tuliskan “Dunia ini bagaikan panggung sandiwara”,,apakah ini sebuah pesan yang ia tinggalkan untuk kita semua agar tidak terlena dengan kehidupan di dunia...,,apakah ia sudah merasakan akan segera menuju alam yang abadi..?? Wallahu a’lam..,,Kita setidaknya mendapat pelajaran dari sini..,,semoga Almarhumah mati meninggalkan nama, nama yang terkenang harum dijiwa dan disekeliling kita..,,bagiku dan mungkin bagi kita semua Almarhumah Sri wahyuningsih dan Almarhum mas Hadi adalah pejuang PMII yang memperjuangkan PMII sampai akhir hayatnya..,,semoga mereka diberikan tempat disisi Allah..Amal ibadahnya diterima dan perjuanganya dapat mengilhami kita semua...Amin...
Mari menghadiahkan Almarhum dan Almarhumah Al-fatihah dalam doa kita setelah sholat....!!kami keluarga Almarhumah meminta ma’af jika semasa hidup Almarhumah terdapat kesalahan dan kekhilafan yang menggores hati.. kami mohon ma’af....
Thanks for your attention....!


3 komentar:

  1. semangat dek... ga ingin meneruskan perjuangan kakakmu ta? =)

    BalasHapus
  2. Laila...

    Berikan yang terbaik untuk ayahmu,, ibumu,,, dan Almarhumah kakamu ya...

    Sahabat2mu mendoakannmu,,

    Saling mendoakan yang terbaik,,

    Laa Tahzan..

    BalasHapus
  3. Aamiinn..terima kasih banyak ya kip (y)

    BalasHapus